Itu di awal 80-an ketika toko busana pertama 'Ravissant' dibuka di
Mumbai. Saat itu pakaian yang ritel untuk tag harga empat angka. 80-an
adalah era kesadaran diri dan desainer Amerika seperti Calvin Klein
menjadi populer. Di Indonesia pun, siluet menjadi lebih maskulin dan
'kameez salwar' dirancang dengan bantalan bahu.
Baca Tips lainnya:
Tips Membeli Pakaian Anak Lewat Online
Dengan evolusi
toko desainer di Mumbai, budaya desain fashion yang elegan kecenderungan
masyarakat Indonesia bersama dengan tag harga yang berat mereka. Tidak
diragukan lagi bahwa pakaian dengan harga yang berat adalah pada tahap
bawah fashion. Tapi klien segera berubah menjadi lipatan fashion tinggi
di mana mereka yakin bahwa kata berarti 'elegan budaya desain fashion',
itu harus memiliki tag harga yang lebih tinggi.
Pakaian yang
dijual dengan harga yang luar biasa hanya karena para desainer telah
memutuskan untuk mendapatkan diri mereka perhatikan dengan membuat
pakaian mencolok dan mendapatkan yang terkait dengan acara yang tepat,
selebriti dan acara.
Kemudian, fashion show bergeser ke kegiatan
kompetitif masing-masing berusaha untuk keluar-melakukan yang lain dalam
tema, daftar tamu dan liputan media. Untuk pendatang baru apapun,
bisnis fashion adalah nomor satu seni profesional saat itu.
No comments:
Post a Comment